Kategori: Alam

  • Proses Terjadinya Pelangi Secara Fisika

    Setelah terjadi hujan, biasanya Anda akan menemukan lengkungan cahaya yang terdiri dari beberapa warna yang indah di langit. Fenomena alam seperti ini tentu saja dikenal sebagai pelangi. Tapi masih banyak orang yang cukup penasaran dan belum memahami betul bagaimana fenomena alam indah seperti itu bisa terjadi hanya pada saat-saat tertentu. Sebagian orang bahkan menjelaskannya seperti cerita dalam dongeng dan terdengar lebih sakral. Meskipun demikian, fenomena alam ini tentu saja memiliki penjelasan fisikanya tersendiri.

    Secara sederhana, pelangi terjadi akibat adanya pertemuan antara cahaya matahari dan sisa-sisa air hujan yang masih ada di atmosfer. Dalam ilmu fisika, fenomena ini dapat disebut sebagai pembiasan cahaya. Oleh sebab itu, Anda dapat menyaksikan pelangi hanya pada saat hujan dan ada sinar matahari. Agar lebih jelasnya, berikut adalah ulasan mengenai bagimana proses terjadinya pelangi.

    Proses Terbentuknya Pelangi

    Meskipun pelangi dapat terjadi pada saat hujan dan terdapat cahaya matahari, akan tetapi posisi pengamat juga menentukan. Seorang pengamat harus berada diantara air hujan dan sinar mataharinya, dimana matahari diproyeksikan harus berada di belakang pengamat agar pelangi bisa disaksikan pada saat itu. 

    Agar pembahasannya lebih mendetail, berikut adalah langkah-langkah terjadinya pelangi:

    1. Pembiasan Sinar Matahari

    Pembiasan cahaya adalah pembelokan arah rambat cahaya akibat adanya perbedaan kerapatan medium yang dilaluinya. Hal tersebutlah yang berlaku ketika secercah cahaya matahari menabrak sebutir air hujan di udara, maka cahaya atau sinar tersebut akan berubah arah atau dibiaskan. Pembiasan tersebut menyebabkan sinar berubah arah dalam perjalanannya dari medium satu ke medium lainnya akibat air hujan yang ditemuinya di atmosfer.

    2. Terjadi Perbedaan Panjang Gelombang Dan Perbedaan Sudut

    Pada saat cahaya melewati butiran air, maka akan terjadi perbedaan panjang gelombang dan perbedaan sudut disana. Hal tersebut yang membuat cahaya matahari menjadi terpisah dan saling menyebar antara warna satu dan lainnya. Setiap warna-warna pelangi akan dibelokkan dengan sudutnya masing-masing, sehingga setelah pembiasan, warna-warna tersebut akan nampak saling berpisah antara satu sama lainnya. 

    3. Terbentuknya Warna-Warna Pelangi

    Warna yang pertama kali akan dibiaskan yakni warna ungu, kemudian akan menyusul warna-warna lainnya seperti nila,biru, hijau, kuning, jingga, dan terakhir adalah merah. Perpaduan warna-warna inilah yang disebut sebagai pelangi, yang mana dalam bahasa fisika disebut sebagai geometri optik dalam proses penguraian warna.

    Proses Terbentuknya Warna-Warna Pelangi

    Perlu diketahui sebelumnya, bahwa cahaya matahari pada dasarnya terdiri dari beberapa warna, yang disebut sebagai polikromatik. Sementara itu, cahaya yang dapat ditangkap oleh indra penglihatan manusia disebut sebagai cahaya tampak yang terdiri dari 7 warna, yaitu merah, jingga, hijau, kuning, biru, nila, dan ungu.

    Menurut ilmu fisika, pengertian dari cahaya tampak itu sendiri adalah gelombang elektromagnetik yang terjadi akibat adanya medan magnet dan medan listrik. Masing-masing warna dalam cahaya ini memiliki panjang yang berbeda-beda, mulai dari 4000 A hingga 7000 A dengan frekuensi sekitar  4,3 x 1014 Hz.

    Namun, yang dapat menjadi pertanyaan selanjutnya adalah tentang bagaimana urutan warna pada pelangi selalu sama. Hal tersebut dapat dijelaskan karena adanya perbedaan frekuensi dan panjang gelombang tadi. Warna merah merupakan bagian dari spektrum cahaya tampak dengan panjang gelombang paling panjang dan frekuensi yang paling rendah. Begitupula sebaliknya dengan warna ungu yang memiliki panjang gelombang paling pendek dengan frekuensi paling tinggi. Hal tersebutlah yang menyebabkan kedua warna ini tidak akan saling bertemu dan akan selalu berada di urutan mereka masing-masing. Begitu pula yang akan terjadi pada warna-warna lain yang berada diantaranya hingga terbentuknya susunan warna-warna yang kemudian kita kenal sebagai pelangi.

    Proses Terjadinya Pelangi – Cosmogirl

  • 6 Daerah Penghasil Bijih Besi Terbesar di Indonesia

    Daerah Penghasil Biji Besi Terbesar di Indonesia

    Didalam tanah Indonesia memiliki kandungan bijih besi yang cukup besar, hal itu dikarenakan oleh struktur geologi yang di miliki Indonesia sangat kompleks. Pada umumnya bijih besi ini berupa pasir besi, besi primer, dan besi laterit.

    Menurut data hasil observasi, sumber daya bijih besi yang tersebar tiap Provinsi di Indonesia mencapai 1 miliar ton (atau kurang lebih 0,49% dari total sumber daya yang ada di dunia). Namun di beberapa daerah ada yang memiliki sumber daya bijih besi yang sangat besar bahkan melebihi dari angka diatas.

    Adapun daerah penghasil besi terbesar di Indonesia dapat dijumpai pada:

    1. Sumatera

    Berdasarkan keterangan Dudi Nasrudin dari academia.edu, menyebutkan bahwa pulau Sumatera mempunyai deposit atau cadangan bahan tambang biji besi sekitar 158 juta ton dan juga 62.800 meter kubik terutama berada di Provinsi Sumatera Barat per tahun 2007. Yaitu di Tanah Datar, Pasaman, Pasaman Barat, Solok, Padang Pariaman, Sijunjung, Agam, dan Katiangan Pasaman. Selain itu di beberapa tempat diProvinsi Lampung juga terdapat penambangan bijih besi yang bisa ditemukan di Kabupaten Tanggamus dan juga Gunung Tegak.

    2. Jawa barat

    Jawa barat juga termasuk daerah dengan sumber daya biji besi yang cukup besar. Di provinsi tersebut ada beberapa tambang telah beroperasi yaitu berada di Jawa Barat, lebih tepatnya di Cipatujuh, Tasikmalaya yang diperkirakan mempunyai kandungan bijih besi mencapai 30% – 40%. 

    Artikel terkait: Daerah Penghasil Teh

    3. Jawa tengah

    Penambangan pasir besi atau bijih besi terbesar lain adalah Jawa Tengah, tepatnya berada di Cilacap. Pada tahun 1960 – 1972, eksploitasi pasir besi dilakukan oleh PT. Aneka Tambang dan dilakukan di sepanjang panti selatan di Kabupaten Cilacap. Dari hasil eksploitasi didapatkan hasil berupa pasir besi sebanyak 2.655.236 ton dengan kandungan rata – rata 51,7% Fe. Sedangkan pada tahun 1971 – 1978 telah diproduksi sebanyak 300.000 ton konsentrat biji besi per tahun dalam memenuhi target ekspor ke Jepang.

    Namun, sejak tanggal 1 Oktober 2003 kegiatan oprasional penambangan dihentikan oleh Pusat Penelitian dan Pengembangan Teknologi Mineral dan Batu Bara – Badan Penelitian dan Pengembangan DESDM.

    Artikel terkait: Daerah Penghasil Logam

    4. Kalimantan

    Kalimantan adalah lumbungnya sumber daya alam, mulai dari sektor pertanian, perkebunan, dan pertambangan. Selain dikenal sebagai daerah penghasil batu bara, Kalimantan juga memiliki kekayaan alam berupa bijih besi yang cukup melimpah.

    Beberapa daerah yang telah dilakukan penambangan bijih besi berada di Kotabaru, Tanah Laut, Tapin, Tanah Bumbu dan Balangan.

    Sejak dibuatnya Undang – Undang Mineral dan Batu Bara, saat ini sudah banyak smelter yang telah dibangun. Dalam Undang – undang tersebut melarang kegiatan ekspor mineral sebelum dilakukan pengolahan. Smelter adalah fasilitas pengolahan hasil tambang yang bertujuan untuk meningkatkan kandungan logam pada mineral.

    5. Sulawesi

    Tahukah kalian jika nama Sulawesi berasal dari kata sula yang artinya pulau dan wesi yang berarti logam. Sehingga diartikan menjadi pulau yang mempunyai sumber logam di dalamnya. Salah satu logam tersebut yaitu bijih besi dan nikel yang bisa ditemukan di Kabupaten Bone, Kabupaten Toli – Toli, Dusun Pake, Luwu Timur, Lengkabana dan Pegunungan Verbeek.

    Di Provinsi Sulawesi Selatan tepatnya di Toli – Toli berdasarkan dari hasil sebuah penelitian yang dilakukan oleh Hary Utoyo, kandungan bijih besi di kabupaten tersebut mencapai 61,98%, sedangkan kandungan bijih besi di dusun Pake mencapai 52,35%. Di Palu, tepatnya di Desa Uekuli, Kabupaten Tojo Una – Una, bijih besi bisa diperoleh sebanyak 50 ribu MT dalam tiga bulan pertama.

    6. Papua

    Selain Kalimantan, papua dikenal sejak dulu memiliki kekayaan bahan tambang yang melimpah. Bahkan jumlahnya lebih banyak jika dibandingkan dengan cadangan bahan tambang di pulau – pulau lain di Indonesia. Bijih besi dan pasir besi dapat ditemukan di Tembagapura, Sarmi, dan Jayapura. Akan tetapi untuk pasir besi yang terdapat di Papua masih bercampur dengan tanah, sehingga perlu pengolahan khusus untuk memperoleh bijih besi yang berkualitas.

    Umumnya, besi digunakan untuk sebagai bahan baku pembuatan besi baja, bahan dasar pembuatan tiang-tiang rambu lalu lintas, bahan konstruksi bangunan, rangka kendaraan, pipa, jalur kereta api, dan masih banyak lagi yang membutuhkan besi sebagai bahan dasar. Dengan demikian kebutuhan bahan baku biji besi terus meningkat setiap tahunnya.

    Meski sumber daya bijih besi yang di miliki di Indonesia terhitung cukup besar, jika ditambang secara terus-menerus dan masif tentunya persediaan bijih besi akan menipis bahkan habis. Karena bijih besi ini termasuk kedalam kategori sumber daya alam yang tidak terbarukan.

    Sebagai informasi tambahan, struktur bijih besi terdiri dari ikatan oksigen dan atom besi yang diperoleh biasanya berbentuk magnetit, limonit, hemafitm dan geothit. Sebelum diolah menjadi sebuah produk jadi, bijih besi ini harus diekstrak dengan cara di lebur.

    Baca juga artikel yang berkaitan dengan sumber daya Alam
  • 5 Daerah Penghasil Teh Terbesar di Indonesia

    Daerah Penghasil Teh Terbesar di Indonesia

    Indonesia menjadi satu diantara banyak negara di dunia yang mampu menghasilkan teh terbaik dan terbesar. Bahkan, di tahun 2017, teh yang berhasil diproduksi oleh perkebunan di Indonesia mencapai 139.362 ton. 

    Daerah penghasil teh terbesar di Indonesia tersebar di berbagai penjuru daerah, sehingga semua masyarakat di Indonesia dapat menikmati momen meminum teh di mana saja.

    Inilah Daerah Penghasil Teh Terbesar di Indonesia

    Brebes

    Daerah ini memiliki sebuah perkebunan teh yang merupakan warisan penjajah pada masa itu, yang dikenal dengan sebutan Kebun Teh Kaligua. Di samping sebagai pemasok bahan untuk memproduksi teh di beberapa industri, lokasi perkebunan di tempat ini juga sekaligus menjadi destinasi wisata yang bersejarah.

    Kebun tersebut letaknya ada di wilayah Kecamatan Paguyangan, tepatnya ada di Desa Pandansari. Teh yang dihasilkan dari tempat ini adalah jenis teh hitam. Jenis teh inilah yang paling sering diminum oleh orang Indonesia. Pengemasan produk teh ini yaitu dengan bentuk celup ataupun serbuk. 

    Malang

    Malang merupakan salah satu daerah penghasil teh terbesar di Indonesia yang ada di Jawa Timur. Kebun teh yang ada di Malang dikenal dengan nama Wonosari Lawang. Sama seperti di Brebes, perkebunan teh ini tidak hanya berfungsi sebagai penghasil teh untuk industri.

    Tempat ini juga dimanfaatkan masyarakat daerah setempat sebagai destinasi agrowisata. Lokasi kebun tersebut mencapai 1.444 hektar dengan ketinggian yang berkisar antara 950 mdpl sampai 1.250 mdpl. Letak kebun teh tersebut tepatnya ada di wilayah lereng Gunung Arjuna. 

    Wonosobo

    Daerah ini dikenal sebagai wilayah dataran tinggi yang memiliki pemandangan alam yang sangat menakjubkan. Di samping itu, dengan adanya dukungan temperatur dan kondisi wilayah, tempat ini sangat cocok untuk dijadikan perkebunan, salah satunya yaitu perkebunan teh. Tepatnya di bawah Gunung Sindoro terdapat sebuah kebun teh.

    Kebun tersebut letaknya berkisar 16 kilometer jika terhitung dari pusat Kabupaten Wonosobo. Perlu Anda ketahui, kebun ini juga merupakan salah satu warisan dari kolonial Belanda. Luasnya mencapai 892, 14 hektar. Teh dari perkebunan ini diolah sebuah perusahaan dengan nama PT. Tambi.

    Jambi

    Di daerah Jambi juga terdapat sebuah daerah yang memiliki kebun teh yang luasnya hingga 2.500 hektar. Daerah tersebut yakni Kayu Aro, yang lokasinya ada di bawah Gunung Kerinci. Apabila dibandingkan dengan kebun teh dari seluruh dunia, lokasi ini termasuk dalam deretan yang terluas.

    Teh yang dihasilkan dari perkebunan tersebut bahkan menjadi komoditi ekspor dan menjadi bahan berbagai teh dengan brand ternama di luar negeri. Lokasi kebun teh ini terletak pada ketinggian sekitar 1.600 mdpl, sehingga udara yang ada di sekitarnya terasa begitu segar. 

    Baca juga: Raja Demak

    Ciwidey

    Ciwidey merupakan salah satu penghasil teh yang ada di Kabupaten Bandung. Ada berbagai kebun teh yang ada di wilayah Bandung, beberapa diantaranya yaitu Malabar, Gununghalu, Sukawana, dan Pangalengan.

    Perkebunan Rancabali menjadi yang paling tua diantaranya kebun yang lain, sebab sudah ada mulai tahun 1870. Letaknya ada di ketinggian 1.628 mdpl, sehingga suhunya sangat sesuai untuk menghasilkan teh dengan kualitas terbaik. Oleh karenanya, teh dari daerah ini juga menjadi supplier tetap pada industri, baik dalam negeri maupun mancanegara.

    Baca juga: Ciri Bunga Anggrek
    Itulah beberapa daerah penghasil teh terbesar di Indonesia. Dari setiap daerah yang ada pasti memiliki ciri khas dan rasa teh masing-masing dengan sensasi rasa yang bervariasi pula. Sehingga tidak mengherankan jika teh di Indonesia sering diekspor ke berbagai negara.

    Daerah Penghasil Teh Terbesar di Indonesia – Cosmogirl
  • 7 Daerah Penghasil Logam di Indonesia

    Daerah Penghasil Logam di Indonesia

    Potensi logam di Indonesia cukup tinggi dan beragam. Berbagai jenis logam dapat ditemukan di berbagai pertambangan yang tersebar di seluruh daerah Indonesia mulai dari nikel, bijih besi, tembaga, timah putih, bauksit, perak serta emas. Logam-logam tersebut menjadi sektor paling berpengaruh dalam meningkatkan perekonomian. Di bawah ini adalah daftar daerah penghasil logam di Indonesia yang patut Anda ketahui.

    Daftar Nama Daerah Penghasil Logam di Indonesia

    Wonogiri

    Aktivitas tambang yang terdapat di Wonogiri, Jawa Tengah ini mampu menghasilkan bahan logam tembaga sebanyak 1,8 ton. Pertambangan yang terletak di tengah pulau Jawa ini telah diproduksi sejak lama bahkan menghasilkan logam mentah setiap bulannya sekitar 21 ton. maka tidak heran jika Wonogiri disebut sebagai penghasil logam terbesar di Indonesia.

    Papua

    Pulau paling timur Indonesia ini merupakan salah satu daerah yang menghasilkan logam terbanyak. Terdapat banyak pertambangan yang menghasilkan berbagai macam jenis logam. Salah satu hasil logam terbesar dari Papua yaitu logam putih perak atau aluminium yang biasa digunakan untuk peralatan rumah, dapur hingga mebel.

    Pulau Bintan

    Mungkin sudah tidak asing jika Kepulauan Riau memiliki banyak hasil alam yang tinggi. Salah satu hasil tambang yang cukup melimpah di pulau indah ini adalah logam. Logam jenis bauksit atau bahan baku aluminium ini banyak terkandung di Pulau Bintan. Logam yang dihasilkan di Bintan ini sangat berkualitas hingga mampu menarik perhatian para investor luar negeri.

    Baca juga: Kerajaan Demak

    Sangkarapi

    Tak perlu dipertanyakan lagi seberapa kaya alam daerah yang terdapat di provinsi Sulawesi Selatan ini. Sebagai daerah penghasil logam di Indonesia, Sangkarapi mampu menghasilkan tambang logam yang berlimpah dan berkualitas. Hal ini disebabkan lokasi tambang yang berada di pegunungan sehingga batu vulkanik yang mengalami pelapukan turut berpengaruh pada banyaknya hasil tambang yang digali.

    Diketahui bahwa pertambangan di Sangkarapi telah beroperasi sejak 1970-an. Maka tidak heran jika logam yang dihasilkan di Sangkarapi memiliki nilai yang tinggi dan digunakan untuk memenuhi kebutuhan negara. 

    Baca juga: Bunga Anggrek

    Pulau Derawan

    Pulau Derawan merupakan salah satu daerah yang menghasilkan logam terbesar di Kalimantan Selatan bahkan juga masuk dalam daftar penghasil logam tertinggi nasional. Derawan memiliki kekayaan alam dan perut bumi yang melimpah yang tidak hanya untuk memenuhi kebutuhan dalam negeri namun juga diekspor ke beberapa negara lainnya.

    Baca juga: Pohon Rasamala

    Cikotok

    Salah satu daerah yang tidak boleh dilewatkan dari daftar daerah penghasil logam terbesar Indonesia yaitu Cikotok. Daerah tambang yang telah ada sejak pemerintahan Belanda ini menghasilkan logam yang tinggi dan bermutu. Bahkan aktivitas pertambangan telah dimulai sejak pertengahan tahun 1893, maka tak khayal jika daerah tersebut dianggap sebagai tempat tambang terbaik.

    Di balik besarnya logam yang dihasilkan, pertambangan di Cikotok ini memiliki sejarah yang cukup panjang. Sebelum diambil alih oleh Indonesia, tambang ini telah dikuasai oleh penjajah Belanda dan juga Jepang.

    Baca juga: Pohon Rukem

    Maluku

    Maluku merupakan daerah penyumbang logam terbesar di Indonesia. Sebagai salah satu kawasan yang memiliki kekayaan alam berlimpah, Maluku menghasilkan tambang logam yang cukup tinggi. Sudah bukan rahasia lagi jika Maluku mampu memenuhi kebutuhan logam untuk negara karena cadangan logamnya bisa dikategorikan sangat banyak.

    Itulah beberapa nama daerah penghasil logam di Indonesia. Kekayaan alam Indonesia yang sangat melimpah tersebut akan semakin berharga jika diolah dengan benar dan digunakan sesuai dengan kebutuhan.

    Daerah Penghasil Logam di Indonesia – Cosmogirl