6 Daerah Penghasil Bijih Besi Terbesar di Indonesia

Daerah Penghasil Biji Besi Terbesar di Indonesia

Didalam tanah Indonesia memiliki kandungan bijih besi yang cukup besar, hal itu dikarenakan oleh struktur geologi yang di miliki Indonesia sangat kompleks. Pada umumnya bijih besi ini berupa pasir besi, besi primer, dan besi laterit.

Menurut data hasil observasi, sumber daya bijih besi yang tersebar tiap Provinsi di Indonesia mencapai 1 miliar ton (atau kurang lebih 0,49% dari total sumber daya yang ada di dunia). Namun di beberapa daerah ada yang memiliki sumber daya bijih besi yang sangat besar bahkan melebihi dari angka diatas.

Adapun daerah penghasil besi terbesar di Indonesia dapat dijumpai pada:

1. Sumatera

Berdasarkan keterangan Dudi Nasrudin dari academia.edu, menyebutkan bahwa pulau Sumatera mempunyai deposit atau cadangan bahan tambang biji besi sekitar 158 juta ton dan juga 62.800 meter kubik terutama berada di Provinsi Sumatera Barat per tahun 2007. Yaitu di Tanah Datar, Pasaman, Pasaman Barat, Solok, Padang Pariaman, Sijunjung, Agam, dan Katiangan Pasaman. Selain itu di beberapa tempat diProvinsi Lampung juga terdapat penambangan bijih besi yang bisa ditemukan di Kabupaten Tanggamus dan juga Gunung Tegak.

2. Jawa barat

Jawa barat juga termasuk daerah dengan sumber daya biji besi yang cukup besar. Di provinsi tersebut ada beberapa tambang telah beroperasi yaitu berada di Jawa Barat, lebih tepatnya di Cipatujuh, Tasikmalaya yang diperkirakan mempunyai kandungan bijih besi mencapai 30% – 40%. 

Artikel terkait: Daerah Penghasil Teh

3. Jawa tengah

Penambangan pasir besi atau bijih besi terbesar lain adalah Jawa Tengah, tepatnya berada di Cilacap. Pada tahun 1960 – 1972, eksploitasi pasir besi dilakukan oleh PT. Aneka Tambang dan dilakukan di sepanjang panti selatan di Kabupaten Cilacap. Dari hasil eksploitasi didapatkan hasil berupa pasir besi sebanyak 2.655.236 ton dengan kandungan rata – rata 51,7% Fe. Sedangkan pada tahun 1971 – 1978 telah diproduksi sebanyak 300.000 ton konsentrat biji besi per tahun dalam memenuhi target ekspor ke Jepang.

Namun, sejak tanggal 1 Oktober 2003 kegiatan oprasional penambangan dihentikan oleh Pusat Penelitian dan Pengembangan Teknologi Mineral dan Batu Bara – Badan Penelitian dan Pengembangan DESDM.

Artikel terkait: Daerah Penghasil Logam

4. Kalimantan

Kalimantan adalah lumbungnya sumber daya alam, mulai dari sektor pertanian, perkebunan, dan pertambangan. Selain dikenal sebagai daerah penghasil batu bara, Kalimantan juga memiliki kekayaan alam berupa bijih besi yang cukup melimpah.

Beberapa daerah yang telah dilakukan penambangan bijih besi berada di Kotabaru, Tanah Laut, Tapin, Tanah Bumbu dan Balangan.

Sejak dibuatnya Undang – Undang Mineral dan Batu Bara, saat ini sudah banyak smelter yang telah dibangun. Dalam Undang – undang tersebut melarang kegiatan ekspor mineral sebelum dilakukan pengolahan. Smelter adalah fasilitas pengolahan hasil tambang yang bertujuan untuk meningkatkan kandungan logam pada mineral.

5. Sulawesi

Tahukah kalian jika nama Sulawesi berasal dari kata sula yang artinya pulau dan wesi yang berarti logam. Sehingga diartikan menjadi pulau yang mempunyai sumber logam di dalamnya. Salah satu logam tersebut yaitu bijih besi dan nikel yang bisa ditemukan di Kabupaten Bone, Kabupaten Toli – Toli, Dusun Pake, Luwu Timur, Lengkabana dan Pegunungan Verbeek.

Di Provinsi Sulawesi Selatan tepatnya di Toli – Toli berdasarkan dari hasil sebuah penelitian yang dilakukan oleh Hary Utoyo, kandungan bijih besi di kabupaten tersebut mencapai 61,98%, sedangkan kandungan bijih besi di dusun Pake mencapai 52,35%. Di Palu, tepatnya di Desa Uekuli, Kabupaten Tojo Una – Una, bijih besi bisa diperoleh sebanyak 50 ribu MT dalam tiga bulan pertama.

6. Papua

Selain Kalimantan, papua dikenal sejak dulu memiliki kekayaan bahan tambang yang melimpah. Bahkan jumlahnya lebih banyak jika dibandingkan dengan cadangan bahan tambang di pulau – pulau lain di Indonesia. Bijih besi dan pasir besi dapat ditemukan di Tembagapura, Sarmi, dan Jayapura. Akan tetapi untuk pasir besi yang terdapat di Papua masih bercampur dengan tanah, sehingga perlu pengolahan khusus untuk memperoleh bijih besi yang berkualitas.

Umumnya, besi digunakan untuk sebagai bahan baku pembuatan besi baja, bahan dasar pembuatan tiang-tiang rambu lalu lintas, bahan konstruksi bangunan, rangka kendaraan, pipa, jalur kereta api, dan masih banyak lagi yang membutuhkan besi sebagai bahan dasar. Dengan demikian kebutuhan bahan baku biji besi terus meningkat setiap tahunnya.

Meski sumber daya bijih besi yang di miliki di Indonesia terhitung cukup besar, jika ditambang secara terus-menerus dan masif tentunya persediaan bijih besi akan menipis bahkan habis. Karena bijih besi ini termasuk kedalam kategori sumber daya alam yang tidak terbarukan.

Sebagai informasi tambahan, struktur bijih besi terdiri dari ikatan oksigen dan atom besi yang diperoleh biasanya berbentuk magnetit, limonit, hemafitm dan geothit. Sebelum diolah menjadi sebuah produk jadi, bijih besi ini harus diekstrak dengan cara di lebur.

Baca juga artikel yang berkaitan dengan sumber daya Alam

Tinggalkan komentar