3 Penyebab Angin Muson Barat dan Angin Muson Timur

Penyebab Angin Muson

Angin muson kerap digunakan para nelayan untuk berlayar ke laut untuk mendapatkan tangkapan ikan. Sebab, perahu yang digunakan nelayan berlayar dengan bergantung pada kondisi angin yang berhembus. Itulah mengapa nelayan harus memahami dengan baik bagaimana periode tiupan angin muson. Berikut ini akan dijelaskan faktor penyebab angin muson.

Beberapa Faktor Penyebab Angin Muson

1. Perbedaan Suhu di Darat dan di Air

Penyebab angin muson yang pertama yaitu karena adanya perbedaan suhu di darat dan di air. Hal tersebut terjadi karena wilayah daratan mengalami proses menyejuk dan menghangat yang lebih cepat dibandingkan dengan di air. Kemudian inilah yang mengakibatkan temperatur yang ada di wilayah daratan menjadi lebih panas dibanding lautan ketika memasuki musim panas.

Artikel masih berkaitan: Ciri Ciri Angin Muson Barat

Lalu, udara panas yang ada di wilayah daratan biasanya menuju ke atas. Dengan demikian, menimbulkan adanya daerah yang memiliki tekanan udara yang rendah. Setelah itu, mengakibatkan arah tiupan angin yang secara konstan menuju wilayah daratan. Sedangkan wilayah laut yang lembab menyebabkan curah hujan yang tinggi di sekitar pegunungan.

2. Letak Geografis

Negara Indonesia letaknya berada di sela-sela antara dua buah benua, yaitu Benua Asia dengan Benua Australia dan dua samudera besar di dunia, yaitu Samudera Hindia dengan Samudera Pasifik. Posisi inilah yang menjadi faktor penyebab mengapa di Indonesia mengalami banyak musim. Di mana musim yang terjadi merupakan akibat karena bertiupnya angin muson.

Meskipun di satu negara, setiap daerah yang ada bisa mengalami cuaca yang berbeda. Sebab, kelembaban udara yang ada di setiap wilayah juga tidak sama. Itulah mengapa ada satu daerah yang sering mengalami musim hujan, namun ada pula daerah yang justru sedang mengalami kekeringan pada saat yang sama.

Begitu pula di negara lain yang memiliki letak yang beragam. Itulah mengapa setiap negara memiliki jumlah musim yang berbeda dengan tenggang waktu yang berbeda pula. Ada banyak negara yang mengalami musim salju, namun ada pula negara yang sama sekali tidak pernah merasakan musim salju satu kali pun.

 

3. Keberadaan Matahari

Bagaimana posisi matahari terhadap permukaan bumi memberikan pengaruh terhadap kecil dan besarnya tekanan udara. Perbedaan besaran tekanan udara itulah yang kemudian menyebabkan terjadinya angin muson secara periodik. Setiap negara mendapatkan pancaran sinar matahari yang berbeda, termasuk di Indonesia.

Waktu perputaran matahari menimbulkan perbedaan letak matahari di garis lintang. Di Indonesia, pada tanggal 22 Desember, matahari terletak pada garis lintang selatan di posisi 23,5 derajat. Sedangkan di tanggal 21 Maret dan 21 September matahari terletak pada titik 0 derajat. Tanggal 21 Juni matahari menempati garis lintang utara di posisi 23,5 derajat.

Artikel menarik lain: Pengertian Nikah Siri

Begitu pula di negara lain juga memiliki fase yang berbeda dalam mendapatkan pancaran sinar matahari. Dengan adanya perbedaan letak daerah tersebut, juga berakibat pada lamanya waktu siang dan malam diantara negara-negara di dunia.

Di daerah yang mendapat banyak sinar matahari, maka suhu udaranya akan lebih tinggi dibandingkan dengan daerah yang hanya mendapatkan sedikit sinar matahari. Kemudian, perbedaan suhu inilah yang mengarahkan hembusan angin setiap waktunya seperti yang telah disebutkan sebelumnya.

Beberapa hal di atas menjadi penyebab angin muson. Untuk itu, bagi pekerjaan yang bergantung pada tenaga angin seperti nelayan, maka harus memahami hal ini dengan baik. Dengan demikian, hasil yang didapatkan dari hasil melaut bisa maksimal dan dapat kembali ke daratan dengan selamat. Sebab, jika pelaut tidak memperhatikan hal tersebut dapat membahayakan nyawanya atau terombang-ambing di laut.

Baca juga artikel lain yang terkait dengan Cuaca atau artikel menarik lain di Cosmogirl.co.id

Sumber: https://tasseminar.oscas.co.id/

Tinggalkan komentar