3 Ciri Ciri Angin Muson Barat

Ciri Ciri Angin Muson Barat

Perlu Anda pahami, baik angin muson barat maupun angin muson timur selalu terjadi setiap tahunnya secara berkala. Kedua jenis angin tersebut menyebabkan terjadi musim kemarau dan musim hujan di Indonesia. Pada kesempatan kali ini, akan dijelaskan bagaimana ciri-ciri angin muson barat. Dengan mengetahui karakteristiknya, maka Anda bisa memahaminya dengan baik. 

Ciri-ciri Angin Muson Barat yang Dapat Dipahami

1. Bertiup pada Bulan Oktober sampai Bulan April

Ciri-ciri angin muson barat dapat diidentifikasi dari posisi matahari pada saat itu yang ada di sisi selatan bumi. Dengan kondisi yang demikian, menyebabkan wilayah Benua Australia mengalami musim panas. Berbeda dengan di Benua Asia yang justru sedang mengalami musim penghujan.

Arah angin yang berasal dari wilayah Benua Asia menyebabkan suhu yang relatif rendah di wilayah Asia, itulah mengapa temperatur yang terasa pada saat itu cukup dingin dibandingkan ketika musim kemarau. Temperatur yang dingin juga menjadi penyebab tingginya curah hujan di suatu daerah.

Berbeda ketika memasuki musim kemarau, hujan bisa sangat jarang terjadi. Bahkan jika musim kemarau terjadi berkepanjangan dan persediaan air berkurang, bisa berpotensi menimbulkan kekeringan. Untuk itu, cukup penting juga untuk mengelola penggunaan air secara hemat, agar persediaan air tetap cukup selama musim kemarau.

Artikel masih berkaitan: Pengertian Angin Muson Barat dan Timur

2. Melalui Samudra Hindia

Inilah yang menyebabkan Indonesia mengalami musim penghujan. Hal tersebut dikarenakan saat angin melewati Samudra Hindia, maka akan membawa kandungan uap air yang cukup banyak. Musim penghujan ini memiliki sejumlah manfaat, seperti yang ada dalam bidang pertanian. Untuk bisa menanam padi, maka dibutuhkan pengairan yang lancar dan cukup.

Artikel masih berkaitan: Penyebab Angin Muson
Oleh sebab itu, jika keberadaan air langka, bisa menyebabkan ditundanya penanaman padi yang akhirnya berdampak pada kondisi ekonomi masyarakat. Walaupun terkadang, jika air yang ada di waduk masih bisa untuk mengairi sawah, namun hal ini tak akan sebanyak ketika sedang dalam musim penghujan.
Selain membawa beberapa manfaat, angin muson barat juga dapat membawa dampak buruk yang tidak diinginkan, seperti bencana alam. Biasanya ketika curah hujan sedang tinggi, kerap terjadi bencana banjir dan tanah longsor di beberapa daerah. Di samping itu, nelayan yang akan melaut juga harus menunda untuk berlayar, sebab hujan yang deras cukup berbahaya.

3. Kandungan Uap Air yang Tinggi

Hembusan dari angin muson barat membawa kandungan uap air yang tinggi. Seperti yang dijelaskan pada poin sebelumnya, hal ini disebabkan karena tiupan angin yang melewati Samudra Hindia. Kandungan uap air yang banyak, seiring berjalannya waktu akan membentuk gumpalan awan. Ketika awan sudah tak dapat menahan bebannya, maka terjadilah hujan.

Akan tetapi, hujan yang terjadi di suatu wilayah dengan wilayah yang lain tidak sama. Hal ini karena uap yang sampai di wilayah tertentu berbeda dengan wilayah yang lain. Itulah mengapa terkadang daerah yang mengalami intensitas hujan yang cukup tinggi bisa menyebabkan timbulnya bencana banjir.

Banjir ini juga bisa disebabkan karena beberapa hal, bisa karena daerah resapan air yang memang sudah penuh, sungai yang meluap, ataupun karena tindakan manusia yang kurang peduli terhadap kebersihan lingkungan. Sampah yang mengendap juga bisa memicu terjadinya banjir. Untuk itu, diperlukan pengelolaan yang baik agar banjir tidak kembali terjadi.

Setiap angin yang berhembus memiliki karakteristik masing-masing. Di samping itu, prosesnya pun juga melalui tahapan dan waktu yang berbeda pula seperti pada angin muson barat dengan angin muson timur. Dengan mengetahui ciri-ciri angin muson barat, Anda menjadi memiliki wawasan tambahan mengenai siklus cuaca yang terjadi di Indonesia.

Baca juga artikel lain yang terkait dengan Cuaca atau artikel menarik lain di Cosmogirl.co.id

Tinggalkan komentar