Risiko Investasi Reksadana yang Harus Dipahami dan Cara Mengantisipasinya

Resesi perekonomian saat ini terus mengalami pergerakan. Setiap perubahan yang terjadi tentu menimbulkan risiko tersendiri. Sebagai seseorang yang melakukan investasi Reksadana tentu Anda harus lebih pandai dalam membaca peluang.

Meskipun risiko yang bisa saja terjadi memiliki peluang sama besarnya dengan potensi keberhasilan. Atau jika dalam dunia investasi sering kali disebut sebagai high risk, high return. Anda tetap harus memahami apa saja risiko investasi yang bisa terjadi, agar dapat meyakinkan dan melihat peluang dengan lebih baik lagi.

Risiko Investasi Reksadana Penting Dipahami Pemula

Dalam investasi Reksadana sendiri sebenarnya tidak termasuk dalam risiko besar. Pasalnya, jenis ini memiliki urutan tengah dalam risiko yang bisa didapat, namun memiliki peluang besar dalam menghasilkan keuntungan. Oleh karena itu, pahami risiko yang bisa terjadi pada saat Anda melakukan investasi, antara lain :

1. Risiko Pasar

Melakukan investasi Reksadana sangat berpengaruh terhadap risiko pasar yang terjadi. Hal ini terjadi karena adanya fluktuasi pada aset yang disebabkan karena perubahan sentimen pasar terhadap perekonomian. Ketika risiko pasar terjadi maka hampir seluruh investor mengalami penurunan atau capital loss.

Risiko pasar biasanya terjadi karena adanya resesi perekonomian. Namun tidak jarang juga hal ini disebabkan karena terjadinya kerusuhan yang tidak bisa ditebak, spekulasi dan adanya perubahan politik dadakan.

2. Risiko Suku Bunga

Beli Reksadana online merupakan langkah mudah dalam mendapatkan produk investasi. Namun, meski begitu Anda tetap harus melakukan analisa yang tepat. Sebab, salah satu risiko yang banyak terjadi dalam pelaksanaan investment terletak pada suku bunga.

Dimana, risiko ini terjadi dikarenakan nilai relatif dari aset berbunga seperti pada produk pinjaman maupun obligasi. Hal ini tentunya memiliki dampak buruk sebab terjadi peningkatan pada suku bunga. Dimana apabila suku bunga meningkat, harga obligasi akan mengalami penurunan termasuk pendapatan atau alokasi dana investor.

3. Nilai Tukar Mata Uang

Risiko tukar mata uang asing merupakan salah satu akibat investasi Reksadana dari perubahan kurs valuta asing di pasaran. Dimana hal tersebut tidak sesuai dengan nilai konversi seharusnya dalam uang domestik. Risiko ini terjadi karena fluktuasi pada nilai tukar negara asing terhadap negara lainnya.

Contoh singkatnya seperti ketika seorang investor ingin menanam modal dengan nominasi US$. Namun, pada saat itu tukar rupiah terhadap US$ dengan melemah. Maka, pihak investor terpaksa harus mengeluarkan rupiah dengan jumlah lebih besar. Oleh karena itu, menguatkan nilai dollar terhadap rupiah sangat merugikan banyak pihak.

4. Risiko Likuiditas

Dalam investasi Reksadana juga terdapat risiko likuiditas. Dimana risiko ini muncul dikarenakan terjadi kesulitan memberikan uang tunai dalam jangka waktu tertentu. Seperti ketika seseorang dalam waktu jatuh tempo diharuskan memberikan uang tunai, tetapi tidak bisa sebab aset yang dimiliki tidak bisa dikonversikan dengan cepat untuk menjadi uang tunai. Hal tersebut dinamakan ketidak likuidasi.

5. Risiko Inflasi

Risiko inflasi atau daya beli ini merupakan sebuah peluang dimana arus kas dari investasi yang dilakukan tidak akan memiliki nilai dimasa depan. Hal ini dikarenakan adanya perubahan daya beli yang termakan inflasi.

Adanya inflasi ini memberi pengaruh sangat besar terhadap daya beli masyarakat. Sehingga, tidak hanya investor Reksadana saja yang akan menerima dampaknya. Tetapi juga perekonomian negara karena perubahan aktivitas jual beli masyarakat.

Cara Ampuh Mengantisipasi Risiko Reksadana

Setelah mengetahui risiko yang bisa saja terjadi ketika Anda melakukan investasi. Tidak perlu dipikirkan terlalu dalam. Sebab, selalu terdapat pemecahan dari setiap masalah yang ada. Beberapa cara untuk mengatasi risiko yang mengancam saat berinvestasi, dapat Anda simak dalam ulasan berikut ini.

1. Mengenali Profil Risiko dengan Baik

Bagi Anda pelaku investasi, pastikan sebelum beli Reksadana online maupun offline sebanyak lakukan analisa terkait profil risiko perusahaan. Sebab, Reksadana merupakan investasi jangka pendek dengan grafik yang tidak menentu.

Sehingga pastikan terlebih dahulu terkait kemampuan finansial sebelum melakukan penanaman modal investasi Reksadana. Selain itu, Anda dapat membersamai dengan analisis yang tepat agar prospek kenaikan modal yang ditanam bisa didapat.

2. Tidak Bergantung Pada Keputusan Orang lain

Sebagai seorang investor, pastikan Anda memiliki keputusan teguh terhadap pilihan yang telah diambil. Mungkin menjadikan acuan dari saran yang diberikan orang lain boleh saja dilakukan, namun jangan pernah menelannya mentah-mentah. Sebab, tidak semua keputusan orang lain dapat memberikan hasil baik kepada investasi yang Anda lakukan.

3. Diversifikasi Portofolio

Biasanya pelaku investasi Reksadana lebih sering membagi dana yang dimiliki dalam bentuk bermacam-macam produk. Hal ini untuk meminimalkan kemungkinan kerugian. Sebab, jika hanya terpacu pada 1 produk dan hasil tidak sesuai harapan, Anda bisa mengalami kerugian penuh.

4. Pilih Manajer Investasi Terpercaya

Melakukan proses beli Reksadana online, tentu Anda membutuhkan Manajer Investasi untuk mengoperasikan grafik investasi Anda. Oleh karena itu, pastikan untuk memilih Manajer Investasi terpercaya. Sehingga, penanaman modal yang dilakukan tidak membuat Anda ragu melakukannya.

Melakukan Investasi Reksadana dengan Mudah melalui Aplikasi digibank by DBS

Investasi Reksadana merupakan salah satu bentuk tabungan dana darurat yang sangat diminati beberapa waktu terakhir. Namun, untuk melakukannya Anda membutuhkan media berupa aplikasi digital yang terpercaya. Oleh karena itu Aplikasi digibank by DBS hadir untuk membantu Anda dengan berbagai keuntungan yang bisa didapat, diantaranya :

1. Memiliki Pilihan Kategori

Membuka rekening investasi bersama digibank by DBS. Anda dapat memilih Reksadana berdasarkan kategori masing-masing. Diantaranya dengan kategori kinerja terbaik, terpopuler, maupun yang memiliki scoring terbaik.

2. Pembelian Flexibel

Anda juga tidak perlu repot, sebab pembelian produk Reksadana dapat dilakukan secara berkala. Hal ini tentu sangat flexible bagi Anda yang harus menyisihkan dana darurat untuk banyak kebutuhan.

3. Modal Awal Minim

Perusahaan digibank by DBS memberikan kemudahan kepada penggunanya. Dimana, Anda bisa memulai investasi secara mudah dengan modal mulai dari Rp100 ribu saja.

4. Aplikasi dengan Fitur Lengkap

Aplikasi digibank by DBS memberikan sejumlah fitur yang lengkap. Seperti daftar SID (Single Investor Identification), jual, beli, dan switch pada semua kebutuhan di aplikasi.

5. Memiliki Banyak Pilihan Produk

Memiliki mitra cukup luas, digibank by DBS menghadirkan pilihan lebih dari 50 produk Reksadana. Sehingga, Anda menjadi lebih mudah dalam melakukan analisis.

Dengan banyaknya keuntungan yang bisa didapat. Anda tentu tidak lagi khawatir sebab digibank by DBS merupakan bank yang mengutamakan kenyamanan, keamanan, dan keterjaminan dana penggunanya. Oleh karena itu, pastikan untuk melakukan investasi Reksadana hanya di digibank by DBS.

Tinggalkan komentar